SLEMAN – Sore itu, halaman Gedung Balai Serbaguna Sanggrahan tampak berbeda dari biasanya. Warga RW 08 kampung Krangkungan, Padukuhan Sanggrahan, Congdongcatur, Depok, Sleman berbondong-bondong datang mengenakan pakaian rapi untuk mengikuti upacara penurunan bendera dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (18/8/2025). Suasana khidmat berpadu dengan rasa kebersamaan, menghadirkan momen sederhana namun sarat makna.
Bagi warga, upacara penurunan bendera bukan sekadar seremoni pelengkap pengibaran di pagi hari. “Dengan melaksanakan penurunan bendera, kita belajar menutup rangkaian peringatan dengan penuh hormat. Ini sekaligus memperkuat rasa nasionalisme dan persatuan di lingkungan kami,” tutur Dukuh Sanggrahan, Suparman.
Tradisi ini ternyata sudah dijalankan sejak tiga tahun lalu. Namun, tahun ini terasa istimewa karena untuk pertama kalinya warga bisa memusatkan kegiatan di halaman gedung baru mereka, meski bangunannya belum sepenuhnya rampung. “Alhamdulillah, kita sudah punya tempat sendiri. Insyaallah, mulai tahun ini penurunan bendera bisa rutin diadakan di sini,” kata H. Muhammad Suprihatin, Ketua RW 08, dengan penuh syukur.
Rangkaian peringatan kemerdekaan di RW 08 sejatinya berlangsung sejak awal Juli. Ada lomba memasak, lari kelereng, hingga mancing untuk anak-anak, yang membuat suasana kampung semakin meriah. Tak ketinggalan malam tirakatan yang digelar sehari sebelum upacara, menjadi ruang refleksi sekaligus mempererat kebersamaan warga lintas generasi.
Di balik semua kegiatan itu, tersimpan harapan besar. Bukan hanya menjaga tradisi peringatan 17-an, tetapi juga menanamkan nilai gotong royong dan cinta tanah air di hati setiap warganya. “Semoga setiap tahun kegiatan ini semakin semarak. Dengan cara sederhana inilah kami mengisi kemerdekaan,” pungkas Ketua RW 08, M Suprihatin.