Membangun Atap Indonesia dari Kebumen, Berkarya dengan Sumpah Pemuda

OLEH AHMAD ZAKI NUR IHSAN

Yang ketiga, dalam momentum Sumpah Pemuda ini, saya perlu menyebut pemudi Kebumen bernama Ufakhun Janifah, mahasiswa semester 6 STIE Putra Bangsa Kebumen. Seorang pemudi yang menyulap mentimun jadi deodorant wangi.

Padahal, bagi sebagian orang, mentimun mungkin hanya sekedar lalapan pelengkap menu di meja makan. Dengan kerja keras dan kreativitas, mentimun diubah oleh Ufakhun menjadi deodorant alias penghilang bau badan. Tak hanya wangi, deodoran organik hasil inovasi Ufakhun Janifah ini pun dijamin sehat karena bebas bahan kimia.

Ide pembuatan deodoran karya Ufakhun berbahan mentimun ini berawal dari adanya penggunaan deodoran dan bahan kosmetik yang mengandung bahan kimia sehingga menyebabkan penyakit seperti iritasi kulit kanker prostat, alzeimer, tumor, sampai kanker payudara.

Ufakhun lantas memiliki ide untuk menciptakan deodorant organik yang bebas bahan kimia sehingga tak berbahaya bagi kesehatan. Dengan dana hibah Kemenristekdikti, Ufakhun lantas menggarap riset yang dia kerjakan bersama tiga rekanya yakni Fahriyani, Ira Kuntari, Rizqi Fadhani. Dan, buah kerja keras mereka berbuah manis. Dengan memanfaatkan limbah afkiran ketimun, empat mahasiswi itu berhasil membuat deodoran yang kemudian mereka namai “LADY JAVA” .

Pemudi Kebumen lainnya yang membawa semangat Sumpah Pemuda, yaitu Novi Wahyuningsih (27), gadis asal Desa Tepakyang RT 2 RW 3, Kecamatan Adimulyo kini menjadi salah satu Tenaga Ahli Kantor Staff Presiden (KSP).

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Novi Wahyuningsih sukses menciptakan aplikasi Callind sebagai penyaing WhatsApp. Anak sulung dari pasangan Darman (52) dan Rasmi (47) ini, menjadi tenaga profesional di bawah kepemimpinan Moeldoko terhitung mulai 1 Mei 2018. Novi diangkat sebagai Tenaga Ahli Muda Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Lihat juga...