Membangun Atap Indonesia dari Kebumen, Berkarya dengan Sumpah Pemuda
OLEH AHMAD ZAKI NUR IHSAN
Pada tahun 1945, Poerbonegoro terpilih menjadi seorang anggota BPUPKI. Ia adalah anak dari Raden Tumenggung Jayanegara II dengan pangkat “Adipati Arya” yang merupakan keturunan Kanjeng Raden Adipati Dipadiningrat.
Tokoh pemuda Kebumen yang cukup penting lainnya, yaitu Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia, sekaligus orang tua dari Begawan Ekonomi Indonesia Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, serta kakek dari Prabowo Subianto.
Margono merupakan cucu buyut dari Raden Tumenggung Banyakwide atau lebih dikenal dengan sebutan Panglima Banyakwide, pengikut setia dari Pangeran Diponegoro, dan anak dari asisten Wedana Banyumas.
Dalam perjalanan sejarah hidup Margono, sehari setelah pelantikan Soekarno dan Hatta menjadi Presiden dan Wapres, dibentuk Kabinet Presidensil dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS). Sebagai Ketua DPAS yang pertama, ditunjuklah R.M. Margono Djojohadikusomo. Sebagai Ketua DPAS, Margono mengusulkan supaya dibentuk sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi seperti yang dimaksud dalam UUD ’45.
Soekarno-Mohammad Hatta kemudian memberikan mandat kepada Margono untuk membuat dan mengerjakan persiapan pembentukan Bank Sentral (Bank Sirkulasi) Negara Indonesia pada tanggal 16 September 1945.
Akhirnya, Pada 15 Juli 1946, terbitlan Perppu nomor 2 tahun 1946 tentang pendirian Bank Negara Indonesia, dan penunjukan R.M. Margono Djojohadikusomo sebagai Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI). Dan tentunya, masih banyak tokoh besar lain yang muncul dari tanah Kebumen penghasil Genteng, tak bisa disebutkan satu persatu.
Wujud “Sumpah Pemuda” Para Pemuda Kebumen dalam Pembangunan Masa Kini