Halte

CERPEN ALEX ROBERT NAINGGOLAN

Bayangan yang rimbun. Semuanya kelabu. Ia masih mendengar sayup yang penuh kehilangan, hampir redup. Seperti sebuah kabut, entah dimana. Samar-samar. Tak jelas, “Ya, Pak. Saya lihat dia mencuri sandal di masjid itu…”

Ia mengamati wajah-wajah orang. Masai. Masih saja masai. Terbelah. Retak. Tak bisa direkam, menyuguhkan kemungkinan yang teramat berat untuk diangkat. Barangkali, perempuan itu tak pernah datang. Tak akan datang… ***

Alexander Robert Nainggolan lahir di Jakarta, 16 Januari 1982. Bekerja sebagai staf Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Menteng Kota  Jakarta Pusat. Menyelesaikan studi di FE Unila Jurusan Manajemen. Tulisan berupa cerpen, puisi, esai, tinjauan buku terpublikasi di Majalah Sastra Horison, Jurnal Puisi, Kompas, Republika, Jurnal Nasional, Jurnal Sajak, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Jawa Pos, dan lainnya.  Beberapa karyanya juga termuat dalam antologi.
Bukunya yang telah terbit Rumah Malam di Mata Ibu (kumpulan cerpen, Penerbit Pensil 324 Jakarta, 2012), Sajak yang Tak Selesai (kumpulan puisi, Nulis Buku, 2012), Kitab Kemungkinan (kumpulan cerpen, Nulis Buku, 2012), Silsilah Kata (kumpulan puisi, Penerbit basabasi, 2016).

Redaksi menerima kiriman cerpen. Tema bebas yang pasti tidak SARA. Naskah cerpen orisinil, belum pernah tayang di media lain dan juga belum pernah dimuat di buku. Kirimkan karya beserta biodata dan nomor ponsel ke editorcendana@gmail.com Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.

Lihat juga...