Penjemuran Gabah Sistem Karya Santosa Solusi Petani di Musim Penghujan

YOGYAKARTA — UPT Balai Benih Pertanian Barongan Bantul menciptakan inovasi dalam memproduksi benih padi. Badan ini memanfaatkan sistem penjemuran yang disebut penjemuran Karya Santosa.

Sistem penjemuran gabah menjadi benih padi ini diciptakan sebagai solusi mengatasi persoalan minimnya sinar matahari saat musim penghujan.

Dengan sistem Karya Santosa ini, proses penjemuran gabah tidak akan terganggu meski hujan turun tanpa henti. Penjemuran bahkan diklaim lebih cepat dibanding sistim penjemuran konvensional biasa.

Ketua UPT Balai Benih Pertanian Bantul, Budi Santoso, menjelaskan, sistem penjemuran Karya Santosa diterapkan dengan memanfaatkan dua buah terpal sebagai media penjemuran. Satu terpal digunakan sebagai alas benih padi, sementara terpal lainnya digunakan sebagai penutup menyerupai kemah.

“Begitu panen, petani bisa menjemur benih dengan alas terpal. Lalu tutup atasnya dengan terpal lagi, membentuk segitiga layaknya kemah. Setelah selesai gulung terpal berisi benih tersebut,” katanya.

Rahasia sistem penjemuran Karya Santosa ini adalah penyimpanan panas lewat terpal. Panas yang diserap terpal pada siang hari akan disalurkan saat malam hari dalam posisi tertutup. Sehingga meski hujan sekalipun proses pengeringan gabah masih dapat tetap berjalan.

“Dengan penjemuran sistem Karya Santosa ini, daya tumbuh gabah untuk dibuat benih juga akan meningkat, yakni mencapai 90 persen lebih. Sistem ini juga dapat digunakan untuk jenis tanaman selain padi seperti jagung kacang kedelai dsb,” katanya.

Waktu yang dibutuhkan untuk penjemuran juga terbilang singkat. Yakni dua hari untuk penjemuran gabah sebagai beras konsumsi dan tiga hari untuk gabah sebagai benih padi.

Lihat juga...