PPS beberkan penyebab pestisida alami tak maksimal atasi hama tanaman
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA, Cendana News — Penggunaan pestisida hayati di kawasan budidaya pertanian dinilai akan lebih maksimal jika seluruh petani di area tersebut kompak untuk tidak menggunakan pestisida kimia.
Pasalnya, jika di suatu wilayah budidaya pertanian dengan metode Agen Pengendali Hayati (APH), terdapat satu orang petani yang menggunakan pestisida kimia, maka akan mengganggu siklus atau hama di kawasan tersebut.
“Sebenarnya penggunaan pestisida alami itu efektif mengatasi hama penyakit tanaman. Namun jika di sekitar kawasan itu masih ada petani yang menggunakan pestisida kimia, maka tidak bisa maksimal,” ungkap Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Yohanes Parjana (56) asal desa Trimulyo Sleman.
Menurut Parjana, hal itu disebabkan karena hama yang telah terkena pestisida kimia biasanya, dalam periode waktu tertentu, akan kebal/resisten. Hal inilah yang mengakibatkan petani pengguna pestisida alami menjadi terkena dampaknya.
“Hama itu kalau kena pestisida kimia memang mati. Namun anak-anaknya biasanya akan menjadi kebal. Sehingga nanti akan menyerang tanaman di sekitarnya, terutama yang menggunakan pestisida alami,” ungkapnya.
Atas dasar itulah, mestinya penggunaan APH harus dilakukan secara serempak di suatu lahan pertanian yang terkonsentrasi di satu tempat. Dengan begitu tingkat efektivitasnya akan menjadi lebih maksimal.
“Kalau di sekitar lahan pertanian kita masih ada yang pakai pestisida kimia, mau tidak mau petani pengaplikasi APH juga harus ikut menggunakan pestisida kimia,” jelasnya.
Menurut Parjana, penggunaan pestisida alami sebenarnya dapat menekan biaya produksi petani karena memiliki harga yang sangat terjangkau. Pestisida alami dapat dibuat sendiri oleh petani dengan bahan-bahan yang relatif murah.