Sangko Sajian Sambut Syawal
PADANG — Di Sumatera Barat, memasuki pertengahan Ramadan, masyarakat disibukan dengan membuat kue-kue khas Ranah Minang, seperti kue sapik, maloyang, manyang, kue kareh, dan kue sangko, serta banyak jenis kue lainnya. Khusus untuk kue sangko ini, memang tidak semua daerah yang membuat sangko tersebut, karena butuh cara khusus untuk membuat kue sangko.
Seperti yang dikatakan seorang ibu rumah tangga Cici, kue sangko cukup diminati bagi tamu yang datang ke rumah. Tak jarang, apabila di atas meja tidak kelihatan kue sangkonya, maka tamu yang datang akan bertanya dengan nana bercandanya “ba a kok kue sangko ndak nampak di ateh meja koh” (kenapa kue sangko tidak kelihatan di atas meja ini).
Mengapa kue sangko ini menjadi pertanyaan para tamu di Minang saat berkunjung ke rumah sanak saudaranya? Jawabannya, kue sangko hanya ada di kampung halaman bumi Ranah Minang, dan tidak akan ada di rantau. Meskipun ada kelihatan sama kue sangko ini dengan kue yang ada di daerah lain, soal rasa, kue sangko sungguh lezat.
Cici menjelaskan, kue sangko ini tidak memiliki bahan adonan yang rumit, yakni hanya mencampuri gula merah dan tepung beras ketan putih. Untuk gula merah diiris halus-halus hingga mirip sehalus tepung. Setelah itu, diaduk secara merata sampai gula merah mulai terlihat melekat ke tepung.
Setelah diaduk seperti demikian, tepung yang telah berbaur dengan gula merah itu dimasukan ke cetakan. Untuk memasukan ke cetakan itu dilakukan secara merata dan isi cetakan itu harus padat. Apabila proses cetakan itu sudah dilakukan, selanjutnya dilakukan pematangan diatas panas uap air di dalam rantang.