Petani Kulonprogo Lestarikan Pertanian Tradisional Model Surjan

KULONPROGO — Sejumlah petani di kawasan Kabupaten Kulonprogo masih setia menerapkan sistim pertanian tradisional model Surjan hingga saat ini. Sistem Surjan merupakan sistem pertanian yang dilakukan secara selang-seling antara tanaman padi dan palawija.

Sistem ini diterapkan oleh para petani Kulonprogo secara turun-temurun selama puluhan tahun guna mengantisipasi kondisi lahan pertanian yang ada. Secara umum, Surjan sendiri dikenal sebagai salah satu jenis pakaian adat Jawa. Surjan memiliki corak lurik atau selang-seling.

Sebagaimana namanya, sistem pertanian Surjan, diterapkan dengan menanam dua jenis tanaman secara selang-seling sekaligus dalam satu lokasi lahan pertanian. Lahan pertanian dibuat bertingkat, di mana bagian bawah digunakan untuk menanam padi, sementara bagian atas digunakan untuk menanam tanaman palawija.

Salah satu daerah yang masih menerapkan sistem pertanian Surjan, hingga saat ini adalah kawasan Hargorejo, Kokap, Kulonprogo. Di kawasan ini, sejumlah petani menerapkan sistem Surjan pada puluhan hektar lahan pertanian mereka.

Sejumlah tananam yang kerap ditanam adalah, padi, jagung, ketela/ubi, cabai, hingga kacang tanah. Selain lebih efektif, sistem ini juga memberikan keuntungan lebih besar bagi para petani.

Salah seorang petani, Sukimah (56) warga Kriyan, Hargorejo, Kokap, Kulonprogo, mengaku sudah sejak lama menerapkan sistem pertanian model Surjan. Sistem tersebut ia warisi dari kedua orangtuanya yang juga petani.

Hal itu dikarenakan lahan pertanian miliknya memiliki kondisi kering di bagian atas permukaan tanah, namun berair di bagian bawah. Sehingga sistim Surjan sangat cocok untuk diterapkan.

Lihat juga...