Lalat Buah Mulai Resahkan Petani di Lampung
LAMPUNG — Beberapa petani tanaman cabai merah di Desa Klaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, mulai mengeluhkan serangan hama kuning daun yang mengakibatkan daun tanaman cabai menguning dan lalat buah yang berimbas cabai membusuk dan rontok jelang memasuki masa panen pada akhir bulan Juli, ini.
Ponijan (40), petani hortikultura yang menanam berbagai jenis tamanan, di antaranya kacang panjang, buncis dan cabai merah, mengaku terpaksa menggunakan pestisida untuk memusnahkan hama jenis fungi yang mengakibatkan daun berjamur.
Selain diserang hama jamur pada tanaman cabai, Ponijan yang sudah melakukan tiga kali panen cabai dalam kurun waktu satu tahun ini menyebut pada masa tanam bulan awal Mei tersebut hama lalat buah (Bactocera sp) mulai menyerang pada awal Juli, saat dirinya akan melakukan pemanenan pada pertengahan bulan Juli.
Menurut Ponijan, dampak dari hama lalat buah tersebut berimbas rontoknya buah dan tidak bisa dipanen dan mengakibatkan satu pohon dan seluruh tanaman cabai merah miliknya berkurang produksinya. “Lalat buah menyebabkan buah cabai busuk dan rontok sebelum matang, karena lalat betina memasukkan ke dalam buah cabai, akibatnya satu batang tanaman cabai bisa mengalami kerontokan sekitar lima persen. Apalagi, tidak segera disemprot dengan insektisida”, terang Ponijan, di Desa Klaten, Kecamatan Penengahan, Rabu (5/7/2017).
Pada masa tanam semester kedua tahun ini, Ponijan mengaku menanam cabai sebanyak 3.000 batang, yang mampu menghasilkan 8 kilogram cabai per batang. Sementara, dengan adanya serangan hama lalat buah tersebut, dipastikan produksi cabai miliknya mengalami penyusutan.