SENIN, 7 MARET 2016
Jurnalis: Koko Triarko / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA—Sehari menjelang Tawur Agung Kesanga, berbagai persiapan di Komplek Candi Prambanan mulai dilakukan hari ini, Senin (7/3/2016). Sejumlah sesepuh pedande atau pendeta pun mulai berdatangan. Dalam ritual Tawur Agung Kesanga itu, akan ada prosesi khusus terkait dengan Gerhana Matahari Total (GMT) yang bersamaan dengan Hari Raya Nyepi.
![]() |
Berbagai persiapan di Candi Prambanan |
Pendeta Siwa dari Bali, Ida Gede Dwaja Tembuku Manuaba, ditemui di tengah pelaksanaan persiapan Tawur Agung Kesanga di Komplek Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Senin (7/3/2016), menjelaskan, dalam prosesi Tawur Agung Kesanga ini akan diadakan carunya atau prosesi persembahan sesaji bagi buta kala yang lebih dari biasanya. Menurutnya, hal itu dilakukan tidak hanya karena GMT yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Melainkan, juga karena kondisi sekarang yang sering terjadi bencana.
“Carunya yang lebih dari biasanya itu disebut pacekluk”, jelasnya.
Ida juga mengatakan, fenomena GMT merupakan bukti kehebatan leluhur Nusantara, yang sedemikian tepat menghitung astronomi sehingga Hari Raya Nyepi bisa bersamaan dengan GMT. Seperti diketahui, jelas Ida, pada saat Nyepi itu umat Hindhu melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu tidak boleh menyalakan api dan lampu, tidak bepergian, tidak boleh beraktivitas, dan tidak boleh berbicara.
![]() |
Ida Pedande Gede Dwaja Tembuku Manuaba |
“Pada saat itulah umat Hindhu melakukan intropeksi dan evaluasi dalam keadaan kosong. Intinya semua cakra yang ada dalam diri kita harus benar-benar terkunci dan tertuju kepada Sang Hyang Widhi”, jelasnya.
Sementara itu dalam pelaksanaan caru jelang Tawur Agung Kesanga, dilakukan ritual persembahan bante atau sesaji untuk buta kala, sebagai simbol menyingkirkan hal-hal negatif dari diri manusia. Dalam proses itu, menurut Ida, intinya adalah upaya mengharmonisasikan alam dengan diri manusia, sehingga lingkungan pun harus dibersihkan dalam ritual caru tersebut. Karena itu, katanya, dalam peringatan Hari Nyepi ini harapannya adalah terjadinya harmonisasi baik manusia dengan manusia maupun dengan lingkungan dan kepada Tuhan.
“Dengan ini pula, kita berharap agar bangsa Indonesia bisa lebih aman”, ujar Ida.
![]() |
Sabar, Seksi Perlengkapan |
Tawur Agung Kesanga tahun ini diadakan di Mandala Wisnu, Komplek Candi Prambanan yang secara administratif masuk pedukuhan Taji, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Acara dijadwalkan dimulai sekitar pukul 09.00 wib dan direncanakan Presiden Joko Widodo akan hadir. Pihak panitia kini telah menyiapkan berbagai kelengkapan acara.
Seksi Kelengkapan Panitia Tawur Agung Kesanga, Klaten, Jawa Tengah, Wisnu Atmaja Satya Darma yang biasa dipanggil Sabar, menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan tenda sebanyak 100 buah, penjor sebanyak 8 buah, dan umbul-umbul sebanyak 100 buah. Sementara itu bagi para tamu VVIP, disediakan kursi sebanyak 150 buah yang ditata di sebelah utara, kursi tamu VIP sebanyak 200 buah dan berbagai perlengkapan lain seperti meja panjang tempat sesaji atau jempana.