SABTU, 30 JANUARI 2016
Jurnalis: Koko Triarko / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA — Menekuni bidang kerajinan souvenir berbahan kayu, sudah menjadi pilihan bagi Titin Karina (40), bersama suaminya sejak 1989 silam. Warga dusun Klurak, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, itu mampu memproduksi sebanyak 2000 buah souvenir antik dan lucu berbentuk mobil dan sebagainya.

Beragam souvenir lucu, menarik namun murah, itulah kerajinan kayu buatan Titin. Bentuknya bermacam-macam. Ada bentuk mobil jenis VW, mobil antik zaman kuno, sepeda motor harley davidson, kapal layar pesiar dan masih banyak lagi.
Titin yang ditemui Sabtu (30/1/2016) mengatakan, ia tidak belajar secara khusus untuk bisa membuat beragam souvenir tersebut. Hanya bermula dari melihat, mencoba dan akhirnya bisa. Lalu mencoba memasarkannya dan berhasil. Dalam sebulan, kini Titin harus bisa memenuhi pesanan rata-rata setiap bulannya sebanyak 2000 unit souvenir beragam bentuk.

Pesanan itu datang dari pelanggannya di berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Bali dan Sumatera. Di masa jayanya di era tahun 2010-2012, Titin bahkan beberapa kali mengeksport produk kerajinannya ke Malasyia dan Amerika. Namun, seiring dengan perkembangannya sekarang, Titin mengaku begitu banyak persaingan sehingga saat ini hanya bisa bertahan mengandalkan pelanggan setia.
Setiap hari, Titin dibantu dua orang tenaga kerja. Kalau sedang ramai, tenaga kerja bisa bertambah dua atau tiga orang. Sedangkan bahan kayu yang digunakan beragam. Mulai dari kayu biasa seperti sengon, mahoni, sonokeling dan kayu berkualitas seperti kayu jati. Dan di situlah, kata Titin, keuntungannya adalah model souvenir yang dibuatnya hanya memanfaatkan potongan-potongan kayu bekas produksi mebel yang sudah tidak terpakai. Dengan sedikit kreatifitas dan ketekunan, katanya, berbagai souvenir cantik, lucu dan menarik serta murah bisa dihasilkan.

Menurut Titin, kerajinan souvenirnya yang paling laku keras adalah souvenir berbentuk sepeda motor harley davidson. Harganya variatif, mulai dari Rp. 7000, Rp. 9000, Rp. 12000 dan Rp. 15000. Demikian pula dengan souvenir bentuk lain seperti mobil VW, mobil antik dan lainnya. Harga tersebut tergantung ukuran souvenirnya. Mini, Sedang dan Jumbo. “Harga paling mahal 300-an ribu rupiah. Itu untuk souvenir ukuran besar”, kata Titin, sembari menambahkan, saat ini setiap bulan sekali pesanan tetap ada, kendati persaingannya semakin ketat. “Kalau dibanding masa jaya dulu, penurunan omset saat ini mencapai 50 Persen”, pungkasnya. (koko)