BBM naik, petani anggrek di Sleman khawatir harga pupuk ikut naik
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA, Cendana News – Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat khawatir sejumlah petani anggrek di wilayah Sleman Yogyakarta.
Mereka khawatir, kenaikan akan dapat memicu kenaikan harga sejumlah pupuk tanaman anggrek yang selama ini sudah cukup mahal.
Salah seorang pembudidaya asal Sukunan, Pakem, Sleman, Miftahudin mengakui, kenaikan harga BBM dipastikan akan memicu kenaikan harga berbagai komoditas lainnya. Tak terkecuali pupuk tanaman.
“Kita khawatir kenaikan harga BBM akan membuat harga pupuk ikut naik. Karena biasanya seperti itu. Walaupun saat ini memang, belum ada kenaikan harga,” ungkapnya di sela acara Festival Anggrek Vanda Tricolor di kawasan Pakem, Sleman, Kamis (08/09/2022).
Seperti halnya petani pada umumnya, pupuk kimia dikatakan Miftahudin memang telah menjadi kebutuhan utama setiap petani atau pembudidaya tanaman anggrek seperti dirinya.
Pasalnya untuk bisa berkembang dengan cepat, tanaman harus diberikan pupuk kimia secara rutin.
“Selama ini saya pakai pupuk jenis NPK khusus anggrek. Harganya cukup mahal, Rp45 ribu per 100 gram. Sehingga kalau BBM naik, otomatis pupuk ikut naik, kita para petani dirugikan,” ungkapnya.
Meski pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa, Miftahudin berharap agar kenaikan harga BBM tidak akan banyak mempengaruhi kenaikan harga pupuk khusus, sehingga tidak menambah beban para petani.
“Harapannya ya harga pupuk kalau bisa tidak ikut naik. Kalaupun naik ya jangan terlalu tinggi, sehingga petani masih bisa menjangkau,” ungkapnya.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia pabrikan, sejumlah petani seperti Miftahudin mengaku kerap memanfaatkan pupuk organik buatan sendiri.