Militer: latihan militer gabungan: Garuda Shield (AS-Indonesia). Tapi juga membeli senjata dari Prancis dan Turki.
Sosial Politik: polarisasi elite: pro-AS (Tom Lembong, kubu teknokrat), pro-RRC (beberapa faksi dalam PDIP), pro-nasionalis murni (Prabowo–Gerindra).
Media & Opini Publik: menguat kampanye media sosial bertema nasionalisme, anti-asing, dan disinformasi. Diduga bot / akun luar negeri untuk memicu konflik.
Apa kaitan dengan Abolisi-Tom Lembong dan Amnesti Hasto?.
Keduanya merupakan kekuatan inti oposisi pemerintahan Prabowo di dalam negeri. Residu pilpres 2024. Dua kubu itu outsider (oposisi) dan tersandera kasus korupsi.
Tom Lembong Alumni Harvard. Salah satu universitas Ivy League (elit) dan bergengsi. Alumni Harvard memiliki akses ke jaringan global luas bidang pemerintahan, bisnis, dan kebijakan publik. Keterjepitan politiknya bisa mengundang great power masuk dan menjadikannya proxi menikam Indonesia dari dalam.
Begitu juga Hasto, Sekjen PDIP. Selain “Vatican Connection”, ia salah satu pengendali stratgis PDIP. Partai yang secara historis bisa sangat dekat dengan PKC. Akan menjadi salah satu pintu proxy war terhadap pemerintahan Prabowo.
Abolisi-Amnesti merupakan cara Prabowo untuk menutup celah proxy war itu. Meminimalisir potensi dukungan dalam negeri terhadap perang asimetris great power di Indonesia.
“Eloe gue kasih Abolisi-Amnesti. Eloe mesti jaga negara ini. Jangan jadi kau proxi asing untuk menikam agenda bangsa kita”.
Maka dikesankanlah sebagai hadiah HUT Kemerdekaan.
Mungkin begitu?
- ARS – Jakarta (rohmanfth@gmail.com)