Prinsip-Prinsip Peradaban Islam

Prinsip kedua adalah tanggung jawab kekhalifahan. Bahwa selain menyembah Tuhan yang Esa, manusia memiliki tanggung jawab sebagi khalifah. Pemimpin di bumi. Untuk memakmurkan bumi.

Al Qurán menyatakan: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” (QS Al‑Baqarah 2:30), “Dialah yang menjadikan kamu khalifah‑khalifah di bumi” (QS Al‑An‘âm 6:165), “Dia menundukkan malam dan siang untukmu…” (QS Al‑Ibrâhîm 14:33) – amanah pengelolaan lingkungan, “Karena itu berjalanlah di muka bumi dan amati bagaimana kesudahan orang‑orang yang mendustakan” (QS Al‑An‘âm 6:11), “Tiap‑tiap umat mempunyai batas waktu…” (QS Yûnus 10:46) – manusia sebagai pengelola waktu dan kehidupan.

Hadits menyatakan: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR. Bukhari), “Seorang imam adalah penanggung jawab umatnya…” (HR. Muslim), “Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena tiga hal…” (HR. Bukhari) – tanggung jawab hukum, “Menggembala dua kambingmu lebih baik dari dua ribu ekor unta… apabila keimanan kuat.” (HR. Abu Dawud) – amanah kecil pun ia penting, “Tidak akan terangkat sehelai jiwa sebelum semua amanah dipertanggungjawabkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Prinsip ketiga adalah keadilan. Peradaban harus ditegakkan di atas keadilan. Perinteraksian sosial harus dilakukan secara adil. Al Qur;an menyatakan:  “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil…” (QS An‑Nahl 16:90), “Wahai orang‑orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan…” (QS An‑Nisâ’ 4:135), “Allah memerintahkan keadilan…” (QS Ash‑Shûrâ 42:15), “Maka jalanilah Islam sebagai jalan yang lurus…” (QS Al‑Mâ’idah 5:48), “Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil…” (QS Al‑Mâ’idah 5:8).

Lihat juga...