Jepang mengajarkan Kokoro no kyoiku (pendidikan hati) / Moral Education. Idiologi yang ditanamkan: nilai-nilai moral, nasionalisme damai, kerja sama sosial. Metode: kelas moral mingguan, pelajaran tentang budi pekerti, identitas nasional. Perancis mengajarkan Éducation civique et morale / Instruction civique. Idiologi yang ditanamkan: Sekularisme (laïcité), republik, persamaan. Metode: Pendidikan nilai republik, toleransi, sejarah Revolusi Perancis.
Jerman mengajarkan Politische Bildung (Pendidikan Politik). Idiologi yang ditanamkan: Demokrasi, anti-totalitarianisme, HAM. Metode: Pembelajaran anti-Nazi, pendidikan HAM, kunjungan ke kamp konsentrasi. Rusia mengajarkan Patriotic Education. Idiologi yang ditanamkan: Nasionalisme Rusia, loyalitas pada negara. Metode: Kurikulum patriotik, parade militer, glorifikasi sejarah Soviet.
Korea Selatan mengajarkan Moral Education. Idiologi yang ditanamkan: Demokrasi, kerja sama, identitas nasional. Metode: Kelas etika, penghormatan terhadap sejarah Korea, anti-komunisme. Iran mengajarkan Islamic Education. Idiologi yang ditanamkan: Islam Syiah, loyalitas kepada revolusi Iran. Metode: Kurikulum berbasis ajaran ulama, hafalan ayat, pendidikan revolusi.
Turki mengajarkan Values Education. Idiologi yang ditanamkan: Nasionalisme Turki, Islam moderat, Kemalisme. Metode: Pendidikan sejarah Ottoman dan Atatürk, nilai moral dan agama. India mengajarkan Moral Science. Idiologi yang ditanamkan: Pluralisme, demokrasi, nasionalisme India. Metode: Penguatan toleransi, pembelajaran konstitusi dan kemerdekaan.
Itulah gambaran betapa pentingnya sebuah idiologi bagi eksistensi sebuah bangsa. Keberadaannya ditransformasikan dari generasi ke generasi. Untuk dipedomani sebagai penopang tegaknya peradaban bangsa itu.