Kurma untuk Tetangga

CERPEN SUNARYO BROTO

Sumber data Suto berbasis Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip pada 23 Juni 2015, terdapat 10 negara yang paling banyak menyediakan kurma untuk Indonesia.

Kesepuluh negara tersebut berturut-turut adalah: Tunisia, Mesir, Uni Emirat Arab, Iran, Amerika Serikat, Arab Saudi, Aljazair, Irak, Palestina dan India. Terdapat juga sekitar 26,5 ton kurma asal berbagai negara dengan nilai US$ 4 ribu pada tahun 2014.

Sedangkan pada tahun 2013, sebanyak 110 ton dengan nilai US$ 316 ribu. Maka, daripada impor, lebih baik menanam dan menghasilkan kurma.

Kalau menanam kurma dan dapat berbuah, paling tidak dapat mengurangi impor kurma. Kita dapat menanam kurma di halaman rumah kita sendiri seperti halnya menanam pohon palem.

Di kantor-kantor yang biasanya untuk kepentingan taman ditanam pohon palem diganti kurma. Di beberapa tempat di Jakarta sudah ada yang hiasan halaman kantornya dengan pohon kurma. Di Hotel Cinnamon Jl Setyabudi, Bandung ditanam 3 pohon kurma untuk hiasan taman.

Bagaimana mencari bibit pohon kurma? Sekarang sudah banyak tersedia di nurseri dan juga lewat jualan online. Harganya memang masih agak mahal.

Untuk bibit berupa biji dari sekitar Rp100 ribu sampai jutaan tergantung besarnya pohon. Ada pohon kurma besar untuk hiasan taman harganya Rp2 juta ke atas. Ada pohon kurma yang sudah berbuah harganya Rp12 juta ke atas.

Bagaimana kalau menanam sendiri lewat biji? Bisa saja dan caranya juga mudah. Suto mempelajari dari internet. Lalu dia mempraktikkan dan bisa tumbuh.

Awalnya bijinya direndam dalam air sekitar 4-5 hari. Setiap hari airnya diganti dan biji kurma dibersihkan dari sisa daging kurma yang masih melekat. Setelah dirasa cukup waktu, biji kurma diletakkan dalam tisu atau kapas yang dibasahi air.

Lihat juga...