Biasanya secara tak sengaja, tumbuh sendiri atau ditanam untuk pohon hias di masjid. Mulailah ramai pembicaraan tentang pohon kurma. Para ustaz di masjid mulai bicara kurma.
Suto mulai mencari informasi tentang pohon kurma 3 tahun menjelang pensiun. Dia baca di majalah Trubus. Dia buka internet dan mencari referensi kurma.
Kurma adalah salah satu buah yang paling banyak disebut dalam Alquran. Setidaknya, ada dua puluh kali nama buah kurma disebut. Lima belas ayat menyebutnya bersama dengan tumbuhan lainnya, yaitu anggur,tin, zaitun, delima, pisang sebagai karunia Allah bagi umat manusia.
Suto juga melihat di sekelilingnya. Di halaman belakang masjid dekatnya, ada 5 pohon kurma tetapi belum berbuah. Ternyata ada pohon kurma yang tak berbuah, kenapa? Suto mencari info.
Kemungkinan bunga jantan atau karena tidak diberi pupuk. Ada sekitar 70% kemungkinan kurma jantan bila menanam dari biji. Jadi kebanyakan memang jantan. Kalau dipelihara, pohon jantan pun mengeluarkan benang sari.
Suto menelusuri, ternyata pohon kurma (phoenix dactylifera) masih satu famili dengan pohon-pohon kelapa sawit, palem, pinang dan bentuknya pun mirip.
Suto membayangkan kalau semua pohon palem, pinang, kelapa sawit di area kompleks rumahnya semua diganti kurma dan berbuah semua, betapa menyenangkan. Buah kurma yang manis akan tersedia di halaman kompleks dan gratis.
Bisa saja, tak usah membeli kurma. Bahkan kalau jumlahnya berlebih bisa disumbangkan atau dijual. Bayangkan. Mungkin burung-burung atau binatang lain akan dengan senang hati memakan buah tersebut.
Burung-burung akan berkembang dan membuat pemukiman asri. Bayangkan. Bahkan kalau kita lapar atau haus waktu olah raga, tinggal memetiknya. Beda dengan buah pinang atau kelapa sawit, meski berbuat lebat kita tidak akan bisa langsung memakannya.