Pemprov NTT Siapkan Anggaran Untuk Pertanian Irigasi Tetes
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, siap untuk mengembangkan lahan pertanian yang menggunakan sistem irigasi tetes di Kabupaten Sikka, dengan menganggarkan dana Rp7 miliar.
Pernyataan ini disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, di hadapan bupati dan wakil bupati Sikka, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTT, saat mengunjungi kebun hortikultura milik petani muda di Kelurahan Wailiti.
“Tahun ini kita anggarkan Rp7 miliar untuk mengembangkan pertanian irigasi tetes di Sikka, untuk lahan 100 hektare. Kalau hasilnya bagus, dananya akan kita tambah untuk perluasan lahan,” ungkap Gubernur NTT, Minggu (26/7/2020).
Viktor mengatakan, pertanian menggunakan sistem irigasi tetes cocok dikembangkan di NTT yang mayoritas merupakan lahan kering dan sulit air. Dirinya terkesan dan meminta Bappeda NTT untuk menyiapkan anggaran paling lama di perubahan APBD 2020.
Dirinya menginginkan, agar lahan irigasi tetes ini dikerjakan oleh anak-anak muda dan bila berhasil, maka pemerintah provinsi NTT yang akan mencari pasar untuk menjual hasil produksi hortikulturanya.
“Saat ini kita di NTT masih mengkonsumsi produk hortikultura yang didatangkan dari luar daerah. Lahan kita masih luas, sehingga bisa dikembangkan untuk pertanian hortikultura,” ucapnya.
Viktor juga memberikan apresiasi kepada Yance Maring, petani muda di Kabupaten Sikka yang mau terjun menjadi petani setelah belajar pertanian di negara Israel.
Banyak lahan pertanian di NTT, kata dia, yang menggunakan sistem irigasi tetes. Namun, masih skala kecil. Ia salut ada anak muda di Sikka yang mengembangkan pertanian sistem irigasi tetes di lahan yang luas.