Hendak Karantina Mandiri di Rumahnya, Pemudik di Sikka Diusir Warga

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Kejadian penolakan warga terhadap para pemudik asal Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru tiba di wilayahnya sendiri kembali terjadi akibat warga ketakutan akan tertular virus corona yang tengah mewabah saat ini.

Sebelumnya warga Desa Umauta Kecamatan Bola sebanyak tiga orang dikejar dan diusir warga bahkan dilempar dengan batu saat hendak masuk ke desanya setelah tiba dari Makassar menggunakan pesawat meskipun telah melapor ke Posko Covid-19 Kabupaten Sikka.

“Anak saya tadi pagi baru tiba dengan pesawat tadi pagi dari Kupang. Saya membawanya melaporkan diri ke Posko Covid-19 Kabupaten Sikka untuk melapor diri dan dicek kesehatannya,” kata Lambertus Sedu warga Desa Watumilok Kecamatan Kangae,Kabupaten Sikka, Minggu (12/4/2020).

Lambertus mengatakan, saat berada di Posko Covid, anaknya Yohanes Januarius Subandi, setelah diwawancara dan diperiksa kesehatannya diberikan surat untuk melakukan karantina mandiri di rumahnya selama 14 hari ke depan.

Setelah keduanya tiba di rumah jelasnya, petugas Posko Covid-19 di Desa Watumilok memanggil untuk datang ke posko dan saat keduanya tiba warga sudah banyak berkumpul.

“Warga mengusir anak saya dan meminta agar jangan karantina mandiri di rumah saya dan meminta agar anak saya dikarantina di lokasi yang disediakan Pemerintah Kabupaten Sikka,” jelasnya.

Lambertus mengakui sebagai orang tua mereka juga takut sehingga anaknya pun disediakan sebuah rumah kecil berdinding bambu belah yang ada persis di depan rumahnya.

Keluarga, kata dia, menjual babi untuk membiayai ongkos pesawat anaknya dari Samarinda karena sudah tidak bekerja lagi di perusahaan kelapa sawit tempatnya bekerja selama ini.

Lihat juga...