Bulog Banyumas Produksi Beras Anti ‘Stunting’

Editor: Makmun Hidayat

PURWOKERTO — Bulog Sub Divre IV Banyumas melakukan inovasi dengan memproduksi beras anti stunting atau beras yang bisa mencegah stunting. Beras yang diberi label beras Fortivit tersebut merupakan beras biasa yang dicampur dengan berbagai macam vitamin.

Kepala Buloh Sub Divre IV Banyumas, Dani Satrio mengatakan, beras tersebut ditambahkan dengan vitamin A, B1 (tiamin), B3 (niasin), B6, B9 (asam folat), B12 serta zat besi. Kandungan vitamin yang lengkap ini mempunyai khasiat untuk mencegah stunting.

“Ada dua jenis yang kita produksi yaitu beras biasa dan beras merah, kisaran harganya Rp18.000 – Rp20.000 per kilogram,” terangnya, Senin (9/3/2020).

Lebih lanjut Dani menjelaskan, semua beras bisa diolah menjadi beras anti stunting, baik meras medium ataupun premium. Cara pengolahannya, beras dan berbagai vitamin tersebut dimasukan dalam alat khusus untuk mencampurnya.

Pemasaran beras anti stunting ini sudah luas dan merambah di luar Banyumas, karena juga dilakukan pemasaran secara online.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukaromah saat berkunjung ke Bulog Banyumas mengatakan,  pihaknya mengapresiasi inovasi yang dilakukan Bulog Banyumas. Terlebih lagi, saat ini kasus stunting menjadi salah satu fokus dari Kementerian Kesehatan.

“Kita sedang giat melakukan pencegahan stunting dan inovasi beras anti stunting dari Bulog Banyumas ini bisa menjadi salah satu cara pencegahan stunting, jika dikonsumsi secara rutin oleh ibu hamil,” katanya.

Menurut Siti Mukaromah, seringkali para ibu hamil lupa untuk mengkonsumsi vitamin. Hal tersebut bisa diatasi dengan mengonsumsi beras Fortivit. Hanya saja, Siti Mukaromah mendorong agar Bulog bisa menekan harga beras bervitamin tersebut, supaya semua kalangan masyarakat bisa ikut mengonsumsi.

Lihat juga...