Hindarkan Gadget, Libatkan Anak dengan Permainan Tradisional
Editor: Makmun Hidayat
MALANG — Di era serba digital seperti sekarang ini, permainan tradisional semakin terpinggirkan dengan kehadiran gadget yang menawarkan berbagai permainan dalam satu genggaman. Hanya saja kehadiran gadget ternyata justru membawa dampak negatif bagi pribadi dan tumbuh kembang anak.
Melihat fenomena tersebut lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Omah Bocah Annaafi bersama komunitas permainan tradisional Banana Provider kembali mengenalkan sekaligus mengajak puluhan anak-anak di Malang untuk bermain permainan tradisional dalam gelaran Festival Permainan Tradisional.

Ketua Pelaksana, Rifia Mustika Dewi, S.PdI, mengatakan, saat ini sering kita lihat kebanyakan anak-anak lebih suka bermain gadget daripada bersosialisasi dengan teman-temannya. Padahal kebiasaan bermain gadget justru bisa mempengaruhi tumbuh kembang pada anak.
“Bermain gadget itu mudah sekali, anak-anak tinggal duduk dan mereka bisa langsung bermain semua permainan yang sudah ada di tangan. Namun ternyata itu justru berpengaruh terhadap koordinasi mata dan tangan serta dengan bagian tubuh lainnya, sebab selama bermain gadget mereka tidak bergerak ke mana-mana,” ujarnya saat di temui di Gedung Kebudayaan Mahasiswa Universitas Brawijaya (GKM UB) , Minggu (2/2/2020).
Kebanyakan permainan yang ada saat ini tidak mampu menumbuhkan kreatifitas dan justru membiasakan anak menjadi pribadi yang serba instan dan tidak tahan terhadap proses. Berbeda dengan permainan tradisional yang menuntut semua bagian tubuh aktif untuk bergerak sehingga otot bisa membantu semua koordinasi tubuh.