Sesama Pohon Dilarang Berteman

CERPEN MUHAMMAD HUSEIN HEIKAL

Mereka sempat diliputi keheranan sejenak, seraya menatapi buah-buah ceri yang bergantungan di sekujur tubuh pohon cemara itu.

Namun tiba-tiba saja kedua lelaki itu kemudian tertawa lepas. Salah seorang lelaki itu berujar, “Ah, tak salah lagi, pohon cemara itu sakit karena pasangannya ini berkhianat. Lihatlah, pohon cemara ini berbuah ceri. Tentu pohon cemara ini berselingkuh dengan si pohon ceri. Pasti sebab itulah yang membuat pasangannya sakit, dan merana hingga mati.”

Ara serasa ditusuk dengan kalimat itu. Perih yang teramat sangat merasuki dirinya. Padahal buah-buah ceri yang menempeli tubuhnya itu, Ara sama-sekali tidak mengetahui, bahwa buah-buah ceri itu ditempelkan oleh para anak perempuan itu kemarin. Ketika Ara tengah terlena dalam tidur, kala semua itu terjadi. ***

Muhammad Husein Heikal, mahasiswa yang menempuh studi ekonomi di Universitas Sumatera Utara, Medan. Karya fiksinya pernah dimuat di Horison, Kompas, Koran Tempo, Utusan Malaysia, The Jakarta Post, Media Indonesia dan terangkum dalam beberapa buku antologi.

Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Karya belum pernah tayang di media mana pun baik cetak, online, juga buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.

 

Lihat juga...