Sesama Pohon Dilarang Berteman

CERPEN MUHAMMAD HUSEIN HEIKAL

BEGITULAH huruf-huruf hijau tua itu tersusun di plang yang terpasang di beberapa sudut taman kota. Konon, peraturan ini baru dibuat pemerintah kemarin.

Peraturan ini dibuat karena diduga ––dan akhirnya terungkap–– ada sebatang pohon cemara yang berselingkuh dengan sebatang pohon ceri yang hidup berjarak dua belas meter dari sisi tenggara. Parahnya, perselingkuhan ini menyebabkan kematian.

Menurut berita yang dilansir berbagai koran, pohon cemara tersebut merasa frustrasi dikarenakan pasangannya jatuh sakit.

Tak jelas, entah sakit jenis apa yang dideritanya. Hanya karena tiba-tiba, ketika dua hari sebelum tahun baru, seorang gadis kecil mengencinginya.

Sejak itu pohon cemara itu merasakan demam di batang dan sekujur rantingnya. Hari yang bergulir dalam rasa sakit itu terus membuat daun-daun cemara menguning-coklat dan berguguran.

Awalnya pohon cemara tidak terlalu khawatir dengan sakit yang diderita oleh pasangannya.

“Ah, cuma demam biasa, paling,” demikian pikirnya. Ia juga pernah beberapa kali mengalami hal itu. Anak-anak yang tersesak oleh keinginan pipisnya dengan penuh sukacita mengencingi bagian bawah dirinya.

Mereka adalah anak laki-laki. Maka, ia membenci anak laki-laki. Karena hanya anak laki-laki yang bisa berdiri sambil kencing.

Sampai saat ini, pohon cemara itu belum pernah dikencingi oleh anak perempuan. Sebab itu ia menyayangi anak perempuan.

Pernah suatu waktu, seorang anak perempuan tiba-tiba saja duduk di bawah batangnya. Sontak saja pohon cemara berusaha merindangi daun-daunnya agar anak perempuan itu terhindar dari terik matahari.

Namun, anak perempuan itu tak nampak betah. Belum genap satu menit, ia berlari ke arah teman-temannya yang bernaung di bawah pohon ceri, tetangganya dua belas meter sisi tenggara.

Lihat juga...