Perjalanan Panjang Penelitian Durian di Mekarsari

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Penelitian untuk pengembangan durian varietas baru dengan sifat unggul, ternyata membutuhkan waktu yang panjang. 

Manager R&D Taman Buah Mekarsari, Dr. Azis Natawijaya, M.Si, menyatakan, penyebabnya adalah waktu tumbuh kembang durian. Mulai dari bunga hingga siap berbuah, durian membutuhkan waktu tujuh hingga 10 tahun.

“Saat ini kita memang memiliki empat durian baru hasil penelitian. Empat jenis ini merupakan F2, atau keturunan kedua dari hasil persilangan di 1987,” kata Azis kepada Cendana News di Blok A Taman Buah Mekarsari,  Minggu (20/1/2019).

Induk dari jenis tersebut, adalah tapon yang dikawinkan dengan durian Sukarno. F1 dari durian tersebut, bernama Tarian. Durian Tarian, disilangkan dengan durian Monthong, dan menghasilkan empat jenis durian baru.  “Tapon itu bukan durian. Dia adalah kerabat dekat durian. Namanya Durio graveolens. Tapi kalau di Kalimantan disebutnya Tapon. Daging buahnya berwarna merah. Tipikal durian yang berwarna, dagingnya bertepung seperti ubi dan agak keras,” papar Azis.

Buah Durian jenis DBB – Foto Ranny Supusepa

Dari persilangan Tarian dengan monthong, dihasilkan DPR, DBB dan Dua jenis lain yang belum bernama. DPR memiliki kepanjangan Durian Penghasil Rupiah. Dagingnya berwarna oranye seperti laimas, teksturnya lembut seperti matahari, tebal, agak pahit dan bentuknya bulat seperti monthong.

“Tahun ini ada 11 buahnya. Kalau yang penyuka durian, suka yang rada pahit seperti ini. Dari semua jenis durian yang dagingnya berwarna oranye, DPR ini yang paling enak. Dibandingkan durian Banyuwangi atau Pelangi,” jelas Azis.

Lihat juga...