BANDUNG – Kehidupan individualisme mahasiswa dalam kampus bisa menjadi jalan masuk pemikiran radikalisme yang terjadi di kalangan mahasiswa, kata Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Dr. Dadang Hidayat di Bandung, Kamis.
Dalam presentasinya di Seminar “Radikalisme, Terorisme, dan Media, Bahaya di Balik Kata”, Dadang mengatakan, dalam kehidupan kampus, mahasiswa itu beragam pemikirannya, dari yang radikal kiri hingga radikal kanan ada. Juga dari mereka yang memiliki pemikiran moderat hingga ekstrem ada.
“Mereka beragam pemikirannya, namun bagi mahasiswa yang punya sifat individualisme bisa menjadi mudah dipengaruhi,” katanya.
Menurut dia, jika mahasiswa aktif dalam banyak organisasi, kegiatan atau acara kampus, mereka terhindar dari individualisme dan menambah banyak teman serta terbuka pemikirannya.
Ia menekankan, komunikasi sosial mahasiswa itu harus luas, sehingga dalam mengambil keputusan akan berpikir rasional dengan cakrawala luas.
Dadang berharap, bagi mahasiswa yang sudah terpengaruhi radikalisme harus dihentikan tidak dengan ancaman, namun secara persuasi dengan dialog dan membuka pemahaman secara rasional.
“Masalahnya ada mereka yang radikal dan merasa paling benar, ini harus didekati dengan komunikasi sosial yang baik. Tidak usah dimusuhi atau dijauhi, karena malah semakin radikal dan jauh. Pendekatan subtansial dan rasional penting dalam komunikasi dengan mereka,” ujarnya.
Seminar yang diadakan di auditorium Fakultas Komunikasi Unpad di Jatinangor itu menghadirkan pula pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, praktisi media, dan pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).