Gubernur Sumbar: Pembangunan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru Terus Berjalan

Editor: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, menyatakan, pembangunan Jalan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru terus dilaksanakan secara bertahap 0-4,2 km. Saat ini sedang proses pembebasan lahan di lapangan pada 4,2-30,4 km oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Saker, dengan appraisal yang baru dan pihak Badan Pertanahan Nasional.

Hingga saat ini tidak sedikit masyarakat yang menolak pembangunan jalan tol. Jika pun ada, itu hanya tuntutan harga ganti kerugian yang layak.

“Harga appraisal pada beberapa titik berada jauh di bawah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) sehingga masyarakat menolak. Kita sedang upayakan solusi untuk hal itu. Jadi tidak ada penolakan,” kata Irwan, Sabtu (10/11/2018).

Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan, bahwa dukungan Kementerian PUPR sangat besar. Hal ini dengan telah dilakukan kajian dan pembicaraan terhadap penataan teknis jalan tol yang akan menembus bukit (terowongan) di sekitar jalan tol di lokasi Agam.

Pemerintah provinsi terus memberikan dukungan penuh, terhadap jalan tol ini sebagai agenda pembangunan nasional yang ada di Sumatera Barat. Untuk menyukseskan diharapkan dukungan Pemerintah Kabupaten dan Kota yang dilewati jalan tol terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat.

Ia meminta kepada pelaksana kegiatan agar terbuka, dan jangan ada niat membohongi atau mengakal-akali masyarakat. Jika semua pihak bersungguh-sungguh, kita yakin sekali masyarakat Sumatera Barat amat mengharap kemajuan pembangunan daerah dalam meningkatkan daya saing di era pasar bebas saat ini.

Pada stationing (STA) 150-350 atau jarak 150-350 meter terdapat perbedaan mencolok antara NPOP dan appraisal. Misalnya pada STA 200 dengan luas 33 meter persegi, terdata NPOP Rp614.000/m2 sementara appraisal hanya Rp279.818/m2. Lalu untuk peta bidang 00014/STA 200 terdata NPOP Rp614.000/m2 sedangkan appraisal hanya 97.692/m2.

Lihat juga...