Review Film DOA, Aksi Kocak Tiga Sahabat
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Anggy Umbara, termasuk sutradara yang tiada henti untuk membuat gebrakan baru dengan film garapannya. Setelah dengan Comic 8 yang mendapat antusias luar biasa dari masyarakat, kemudian, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! yang laris meraih 6.858.616 penonton.
Kini Anggy kembali dengan film DOA (Doyok-Otoy-Ali Oncom): Cari Jodoh. Sebuah film yang diadaptasi dari kartun populer, yang rutin dimuat di sebuah koran ibukota. Kisahnya, tentang Doyok (Fedi Nuril), Otoy (Pandji Pragiwaksono), Ali Oncom (Dwi Sasono), tiga sosok sahabat berbeda latar belakang, tapi punya kesamaan nasib di kerasnya kehidupan Ibukota, yaitu nasib sial.
Ketiga karakter kocak, mulai dari Doyok yang begitu menohok fenomena bujang lapuk. Orang yang sudah berumur, tapi belum juga memiliki pasangan, alias hidup sendiri. Doyok identik dengan surjan-blangkon-nya, adalah seorang pemuda yang lugu, naïf, jujur, dan bokek, punya cita-cita selangit. Yaitu ingin jadi anggota legislatif, Doyok dikenal kritis mengkritik fenomena sosial dan politik.
Kemudian, Otoy, seorang suami yang pengangguran dan mengandalkan pendapatan istrinya yang pintar cari duit. Belum lagi mertuanya sangat kaya, punya usaha kontrakan banyak. Ia memang selalu mempunyai akal untuk terus ngerjain istri dan mertuanya demi keuntungan dirinya. Tapi ujung-ujungnya ia menjadi bulan-bulanan istrinya, akibat tidak mau kerja.
Terakhir, Ali Oncom, yang dikenal sebagai playboy kampung, dengan gaya selangit, sok keren dan suka petantang-petenteng alias sok jagoan. Ketawanya khas dan lepas. Matanya sinis suka merendahkan orang lain. Profesinya menjadi seorang tukang ojek part time, dan mata keranjang.