Meniti Jejak Presiden, “Soeharto Kulino Meneng” di Kota Seribu Gua

Oleh Mahpudi, MT

Di depan Monumen, terhampar sebuah lapangan terbuka yang setiap tahun dijadikan tempat apel para taruna Akmil. Biasanya, para taruna melakukan long march dalam prosesi pelantikan mereka. Ada sejumlah diorama di seputar lapangan yang menggambarkan sejarah kehidupan Pak Dirman, serta kisah heroiknya dalam memimpin tentara Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pak Harto berada di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan menggelar pertemuan dengan sejumlah aparat pemerintahan dalam rangkaian Incognito ke wilayah ini pada 23 Juli 1970.

Pada masa-masa bergerilya, Pak Harto merupakan salah satu perwira TNI yang dipercaya Pak Dirman melakukan berbagai tugas lapangan. Pak Harto pun kerap melakukan kontak dengan Pak Dirman di markas gerilya di Pakis Baru Pacitan. Bahkan, Pak Harto juga mengantar wartawan Rosihan Anwar yang hendak mewawancarai Pak Dirman, sebagaimana ditulis dalam artikelnya yang terkenal berjudul “Soeharto Kulino Meneng (Soeharto terbiasa diam).”

Maka, tak heran bila Pak Harto pun hafal benar dengan rute-rute yang ditempuhnya ketika tiba di Pacitan dalam perjalanan incognito pada 23-24 Juli 1970. Tentunya, perjalanan Incognito ke wilayah ini, bagi Pak Harto, tak ubahnya seperti napak tilas rute gerilya yang pernah ditempuhnya pada masa-masa mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negaranya.***

Lihat juga...