Meniti Jejak Presiden, “Soeharto Kulino Meneng” di Kota Seribu Gua

Oleh Mahpudi, MT

Keesokan harinya, pada 7 Juni 2012, tim Ekspedisi Incognito segera berangkat menuju pantai Tamperan di tepi Samudera Indonesia, tak jauh dari tempat menginap. Pantai ini bersama kawasan lainnya telah berubah menjadi kawasan wisata yang ditata dengan rapi. Konon, ketika Pak Harto singgah di pantai ini dalam rangka Incognito pada 23 Juli 1970, suasananya masih sederhana. Saat itu, Pak Harto menyempatkan makan siang di tepi pantai dengan menikmati nasi rantangan dan lauk pauk sederhana.

Dari penduduk setempat, kami mendapat informasi, Pak Harto memang beberapa kali berkunjung ke daerah ini. Salah satunya, Pak Harto mengunjungi gua yang tak jauh dari pantai tersebut. Memang, Pacitan merupakan daerah yang memiliki cukup banyak gua, sehingga berjuluk Kota Seribu Gua. Tak banyak informasi, apa aktivitas yang dilakukan Pak Harto ketika mengunjungi gua tersebut. Sedangkan sebagian penduduk meyakini, gua dekat pantai itu adalah gua keramat. Meski demikian, dapat dipastikan, kunjungan tersebut bukan bagian dari kunjungan Incognito yang dilakukan Pak Harto pada tahun 1970.

Pak Harto bersama rombongan menikmati makan siang berupa “nasi rantangan” saat beristirahat di Pantai Tamperan, Pacitan dalam perjalanan Incognito ke wilayah ini pada 23 Juli 1970.

Dari pantai Tamperan, tim ekspedisi menuju pusat kota Pacitan. Tujuannya adalah pendopo Kabupaten Pacitan. Diketahui dari album foto Incognito yang kami bawa, Pak Harto terlihat sedang mengadakan ramah tamah dengan segenap warga dan pejabat di sana. Tim ekspedisi ingin mengetahui Pendopo yang bersejarah itu.

Lihat juga...