Kisah dan Fakta di Balik Aksi Kaum Palu Arit
Para korban PKI selalu berdalih, mereka sebagai korban. “Seperti Simposium 16 di Aryaduta, bahwa pemerintah melakukan pembiaran tidak benar itu, tapi kalau pemerintah wait and see, ya. Karena belum ada petunjuk menunggu dari atasan,” imbuhnya.
Tuntutan mereka, lanjut Aminuddin, sama dari dulu. Pemerintah supaya melakukan reparasi, konsinyasi, mencabut TAP MPR 66, rehabilitasi, mendorong pemerintah minta maaf kepada eks PKI.
“Nanti dulu, yang salah siapa? Karena seingat saya, Untung pada 1 Oktober mengumumkan, bahwa mereka mendemisionerkan kabinet berarti makar. Dan, itu tidak ada reaksi/tanggapan dari mana pun, baik dari presiden, menteri tidak ada,” kata Aminuddin.
Selain itu, muncul Dewan Revolusi yang menghabisi 6 Jenderal di Jakarta 1 Perwira Utama, 2 Perwira Menengah di Yogyakarta, di Solo belum sampai, di Wonogiri buat blacklist.
Hal seperti itu mau diulangi lagi pada September 2017 lalu, hingga dua hari, mereka akan adakan seminar nasional untuk mengungkapkan pelurusan sejarah PKI 48-65.
“Kita tentang itu. Hari pertama tak jadi, hari kedua ramai. Baru-baru ini juga Bejo Untung, melaporkan kepada Komnas HAM menemukan sejumlah titik makam massal, di daerah Grobagan, Purwodadi. Kita khawatir nanti beberapa kasus tanpa pikir panjang langsung dierek saja oleh pemerintah,” tutupnya.