Kisah dan Fakta di Balik Aksi Kaum Palu Arit

Sebelumnya, para penggarap serentak menolak pelaksanaan bagi hasil dan menghendaki pelaksanaan biaya penggarapan menurut keputusan Panitia Landreform Kecamatan Mantingan. Sengketa terus berlarut-larut.
Pihak Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern Gontor Ponorogo (YPPWPMG) menyebutkan, melihat gelagat tidak baik tatkala musim panen tiba karena penggarap yang melancarkan aksi sepihak mulai menuai sebelum panen tiba, dan hasilnya terus mereka bawa pulang tanpa memberitahu. Padi yang dikumpulkan di lapangan Dadung, disebutkan YPPWPMG, terus-menerus diambil para penggarap.
Apa yang dilakukan petani penggarap dari BTI tersebut, merupakan salah satu dari potret aksi-aksi yang dilancarkan PKI di Jawa Timur di sejumlah daerah. Aksi-aksi itu dituangkan Aminuddin Kasdi dalam bukunya, ‘Kaum Merah Menjarah, Aksi Sepihak PKI/BTI di Jawa Timur 1960-1965’.
Dalam forum diskusi buku di Bandung, Aminuddin mengatakan, salah satu arti penting dari gerakan aksi sepihak landreform ini tak terlepas dari kebijakan PKI untuk mencetuskan revolusi ketiga dari tiga revolusi. Yaitu, revolusi nasional perang kemerdekaan. Kemudian revolusi sosial, di mana kaum komunis berusaha menguasai aset-aset ekonomi, seperti aset pertanian, guna kepentingan terbentuknya masyarakat komunis. Dan, revolusi membentuk masyarakat komunis tanpa kelas.