Spanyol Terapkan Pemerintahan Langsung di Katalunya

MADRID – Pemerintah Spanyol bergerak untuk menerapkan keberadaan pemerintahan langsung di ada Katalunya, Jumat (27/10/2017). Upaya mencabut wilayah tersebut dari status otonominya dilakukan kurang dari satu jam setelah parlemen Katalunya mengumumkan kemerdekaan sebagai upaya menunjukan perlawanan kepada pemerintah.

Meskipun pernyataan Katalunya diduga menjadi tindakan menimbulkan bencana. Gerakan kedua pihak dalam hal ini pemerintah Spanyol dan pemerintah Katalunya membawa kemelut politik terburuk Spanyol dalam empat dasawarsa terakhir ke tingkat baru yang dimungkinkan berbahaya.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy meminta masyarakat tenang dan mengatakan bahwa aturan hukum akan dipulihkan di Katalunya. Katalunya disebutnya sebagai, tempat pemberontak yang sudah sejak lama memimpikan negara terpisah.

Kerumunan lebih dari 2.000 pendukung kemerdekaan berkumpul di taman Ciutadella di luar parlemen daerah di Barcelona. Masa demontrasi meneriakkan Merdeka di Katalunya dan menyanyikan lagu tradisional saat pemungutan suara kemerdekaan selesai.

Mosi tersebut disahkan di parlemen setelah perdebatan sengit dari pendukung dan penentang kemerdekaan, yang mengatakan Katalunya adalah negara demokratis mandiri, berdaulat dan sosial.

Pemimpin Katalan Carles Puigdemont meninggalkan ruangan itu untuk teriakan “Presiden!” dan walikota yang datang dari daerah terpencil mengacungkan tongkat seremonial mereka dan menyanyikan lagu kebangsaan Katalan Els Segadors (Para Penuai).

Namun, segera setelah berita tentang pemungutan suara, tempat tiga partai oposisi memboikot, saham dan obligasi Spanyol terjual habis, dan mencerminkan kekhawatiran bisnis akibat gejolak di wilayah kaya tersebut.

Lihat juga...