Gurihnya Sate Kere, Kuliner Khas Asal Yogyakarta

YOGYAKARTA — Mendekati hari raya Idul Adha atau Qurban, menu daging sapi dan kambing menjadi sajian kuliner wajib bagi masyarakat Indonesia. Berbagai macam jenis masakan selalu disajikan di hari istimewa.

Dari sekian banyak jenis kuliner itu, salah satu yang patut dicoba adalah Sate Kere. Kuliner tradisional khas Yogyakarta ini, merupakan salah satu sajian yang banyak digemari masyarakat karena kelezatan rasanya.

Sate Kere yang juga biasa disebut sate koyor atau sate gajih, merupakan kuliner berupa daging yang dipotong kecil-kecil, kemudian ditusuk dan dimasak dengan cara dibakar sebagaimana sate pada umumnya. Yang membedakan adalah bahan baku pembuatannya.

Jika biasaya sate terbuat dari bahan daging sapi kambing atau kuda, Sate Kere terbuat dari Koyor atau gajih atau lemak yang tidak menimbulkan kendal. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan Sanding Lamur.

Selain gajih, Sate Kere biasanya juga dibuat dari bahan jeroan sapi seperti ginjal, hati, hingga usus. Dibuat dengan bumbu dendeng, Sate Kere memiliki rasa gurih yang khas, dengan tekstur kenyal dan berwarna kuning kemerahan. Aroma Sate Kere saat dibakar sangat menggoda selera.

“Disebut Sate Kere karena dibuat dari bahan gajih dan jeroan sapi yang harganya murah. Tidak dari daging yang mahal harganya. Makanya disebut sate Kere karena yang makan orang biasa,” ujar salah seorang pedagang Sate Kere di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Suwarni (62) warga Kalasan Sleman.

Dikatakan Suwarni, cara membuat Sate Kere sangatlah mudah. Gajih atau jeroan yang telah direbus, dicuci bersih dan dipotong kecil kemudian dimasukkan dalam bumbu. Racikan bumbu sendiri dibuat dari campuran bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, merica, serta gula merah.

Lihat juga...