Nelayan Bagan Terpekik, Hasil Tangkapan Ikan Turun Drastis
PADANG — Hasil tangkapan ikan nelayan bagan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, akhir-akhir ini tidak sesuai harapan. Seri, nelayan bagan di Muaro Lansano, Surantih, mengatakan, saat ini jika dikumpulkan dari seluruh kapal bagan yang ada di Muaro Lansano, hanya mampu menangkap ikan sebanyak 10-15 ton ikan tongkol per hari.
Ia menyebutkan, jika dibandingkan pada hari-hari lainnya nelayan bagan di Muaro Lansano bisa mencapai 100 ton per harinya. Penyebab turunnya hasil tangkapan ikan nelayan itu, akibat dipengaruhi oleh musim, yang kini masih berada musim panas.

Seri menjelaskan, jika memasuki musim panas, maka ikan akan sulit ditangkap. Seperti hal yang dialami oleh nelayan bagan saat ini. Biasanya, musim panas itu berlangsung dari Februari hingga Agustus. Berbeda dengan musim hujan, ikan sangat mudah ditangkap, karena suhu air di laut pada musim hujan sangat dingin, dan ikan-ikan pun terlihat jinak.
“Di Muaro Lansano ada sekira 45 kapal bagan. Hampir seluruh kapal yang ada di Muaro Lansano itu pergi melaut, dan hasil tangkapannya juga dijual hingga ke Bengkulu dan Jambi. Jadi, dengan turunnya hasil tangkapan ini, khusus untuk Pesisir Selatan saja susah untuk memenuhi permintaan,” ucapnya, ketika dihubungi dari Padang, Selasa (11/7/2017).
Ia tak menyangkal, dengan turunnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan bagan tersebut, turut mempengaruhi harga ikan ditingkat pasaran. Karena, jika hasil tangkapan ikan lagi banjir, maka ikan yang dijula di gudang hanya Rp7.000 hingga Rp8.000 per kilogramnya. Sementara, kondisi seperti saat ini, harga ikan ditingkat gudang bisa mencapai Rp17.000 per kilogramnya dengan jenis ikan tongkol.
“Kita dari nelayan mau apa lagi, memang segitu hasil tangkapannya. Kenaikan harga ikan itu, kita hitung-hitung dengan modal untuk melaut. Jika tidak, mau dikasih apa anak istri di rumah,” tegasnya.
Kondisi mahalnya harga ikan di pasar dikeluhkan oleh warga di Pasar Los Surantih, Idar. Menurut Idar, sebagian warga lebih memilih membeli ikan pukat ketimbang ikan hasil tangkapan nelayan bagan. Untuk ikan hasil tangkapan nelayan pukat, bisa dibeli dengam harga yang merakyat.
“Iya ikan tongkolnya mahal sekali, sampai Rp25.000 untuk ikan ukuran sedangnya. Dari pada beli ikan tongkol, biarlah beli ikan kecil-kecil saja hasil tangkapan nelayan pukat, yang hanya mengeluarkan uang Rp10.000, sudah bisa mendapatkan ikan dengan jumlah yang cukup untuk dimasak,” ucapnya.
Bahkan, ada juga warga yang lari membeli ayam potong, ketimbang membeli ikan tongkol dengan harga yang tak jauh berbeda. Hal tersebut dilakukan, karena warga mempertimbangkan, lebih bagus memasakan ayam, ketimbang ikan tongkol.