SELASA 13 DESEMBER 2016
BANJARMASIN—Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Ariffin Noor, mengatakan sedang menyusun konsep revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK) se-Kalimantan Selatan. Menurut dia, revitalisasi program pendidikan SMK merespons Instruksi Presiden Nomor Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia.
![]() |
| Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan, Ariffin Noor saat wawancara bersama awak media di kediaman gubernur. |
Ariffin menuturkan, revitalisasi SMK berfokus pada perbaikan kualitas tenaga pendidik, sarana prasarana, dan materi keunggulan muatan lokal. Selain itu, Ariffin mendorong penjurusan program yang ditawarkan mesti pararel dengan potensi lokal di setiap kabupaten dan kota. “Misalkan di Kabupaten Tanah Laut terkenal peternakannya, maka SMK di sana bisa memperbanyak jurusan peternakan. Kotabaru ada potensi perikanan, maka jurusan SMK di Kotabaru lebih fokus ke perikanan,” ujar Ariffin kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa (13/12/2016).
Kalimantan Selatan yang berbasis potensi perkebunan tak luput dari pantauan Ariffin. Itu sebabnya, Ariffin gencar menjalin sinergi dengan dunia usaha untuk mencari solusi atas kebutuhan tenaga kerja di Kalimantan Selatan. Melalui revitalisasi SMK dan kerjasama semacam ini, ia berharap lulusan peserta didik SMK bisa terserap maksimal ke dunia usaha. Saat ini, pihaknya masih melakukan pemetaan SMK pada 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.
Menurut dia, konsep revitalisasi SMK tidak lantas menghapus mata pelajaran muatan lokal. Pihaknya tetap memperkuat muatan lokal berdasarkan kearifan lokal. “Melainkan menambah mata pelajaran baru yang sesuai kebutuhan,” kata Ariffin.
Ia berharap pemetaan revitalisasi SMK rampung dalam enam bulan, terhitung sejak Inpres 9 Tahun 2016 diteken pada September lalu. Ariffin meminta sebagian guru-guru SMK mesti bersiap tergeser akibat revitalisasi. Namun, ia belum tahu berapa kebutuhan dana untuk menyokong revitalisasi SMK di Kalimantan Selatan. Ariffin mendorong setiap SMK aktif mencari celah kerjasama dengan sekolah di negara-negara tetangga demi meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu, kata dia, upaya ini sekaligus menghadapi persaingan tenaga kerja setelah implementasi Masyarakat Ekonomi Asean di kawasan regional Asia Tenggara. Ia mencontohkan SMKN 5 Banjarmasin yang bakal menjalin sinergi pendidikan dengan Myanmar pada awal 2017. “Kerjasama bidang pertanian, otomotif, dan perikanan,” kata dia.
Jurnalis: Diananta P. Sumedi/Editor: Irvan Sjafari/Foto: Dinanta P Sumedi