Menteri Kebudayaan Dorong Transformasi Museum yang Inklusif, Digital, dan Ramah Generasi Muda
Semarang, 9 Mei 2025 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, meresmikan
Pameran Temporer Tosan Aji di Museum Akademi Kepolisian (Akpol).
Acara tersebut digelar bersamaan dengan Seminar Tata Kelola Museum yang juga diselenggarakan di Museum Akpol, Kota Semarang.
Mengusung tema Memperkuat Tata Kelola Museum: Menjaga Warisan, Membangun Peradaban, sebagai pembicara kunci seminar, Menteri Kebudayaan menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Seminar Tata Kelola Museum yang digelar di Akpol dan Museum Akpol, Semarang.
“Seminar ini menjadi ruang diskusi strategis sekaligus momentum penguatan komitmen bersama dalam memajukan museum sebagai pilar penting kebudayaan, pendidikan, dan kemajuan masyarakat,” ucapnya.
Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa museum merupakan institusi kepercayaan publik
(public trust institution) yang memikul tanggung jawab ilmiah, sosial, dan etis.
Hal ini sejalan dengan definisi museum versi Majelis Umum ICOM (International Council of Museums) pada 24 Agustus 2022.
“Sejarah panjang museum, mulai dari Ashmolean Museum di Oxford, British Museum, hingga Bataviaasch Genootschap di Jakarta, menunjukkan bahwa museum lahir dari kebutuhan manusia untuk memahami identitas budaya, memelihara warisan, dan memperluas pengetahuan lintas generasi,” ujar Menteri Fadli Zon.
Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon memaparkan kekayaan dan keragaman kebudayaan di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, serta memiliki posisi penting dalam peta peradaban dunia.
Temuan arkeologi dan fosil manusia purba di wilayah Nusantara turut mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu episentrum penting dalam studi evolusi manusia.