Berapa crime clock dan crime rate pada saat itu?. Tidak ada angka pasti. Situasi dimana mengharuskan pemerintah menjatuhkan pilihan pada pendekatan extra judicial. Statemen Persiden Soeharto adalah “situasi yang meresahkan”. Bisa diduga, angkanya tidak lebih besar angka tahun 2022. Dilihat dari jumlah penduduk pada massa itu.
Kebijakan Petrus ditentang banyak aktivis HAM. Rezim orde baru dituding dan dilabeli sebagai penjahat HAM. Presiden Soeharto dihujat habis-habisan pada era reformasi. Hampir 3 dekade lamanya. Kini kita menjumpai crime clock dan crime rate sebagaimana data tahun 2022. Sangat tinggi.
Era reformasi belum mengarusutama sebuah konsep alternatif untuk menjembatani dua pendekatan itu. Baru bersifat hujatan dan kemarahan terhadap strategi Petrus Orde Baru. Walau banyak masyarakat merasa diuntungkan oleh kebijakan Petrus. Setidaknya terlihat dari statemen-statemen medsos akhir-akhir ini. “Hidupkan saja Petrus”, kata banyak netizen.
Belum muncul strategi baru pemberantasan kejahatan yang efektif tanpa pendekatan extra judicial. Bagaimana bisa menekan tindak kejahatan hingga titik zero, akan tetapi bisa dipertanggungjawabkan dalam formalisme hukum.
Metode Petrus justru dipertontonkan kembali di era modern. Presiden Ekuador mendeklarasikan perang melawan genster. Seperti Presiden Soeharto melawan gali-gali. Menjadi penegasan, kebijakan itu tidak keliru. Untuk melindungi warganya, negara bisa bertindak esktra dalam melawan penjahat.
Apa strategi Prabowo dalam menekan crime clock dan crime rate itu. Kita layak menunggunya. Masyarakat sipil perlu memberi masukan. Apa yang mesti ditempuh. Bukan hanya menghujat satu pendekatan. Sementara kejahatan terus diberi peluang untuk tumbuh dan berkembang.