13-9-1973, Presiden Soeharto: nelayan tradisional perlu dilindungi

KAMIS; 13 SEPTEMBER 1973 Pagi, di Istana Merdeka Presiden Soeharto memberikan pengarahan kepada 14 orang anggota DPP HNSI.

Dalam amanatnya, kepala Negara mengajak HNSI untuk bersama-sama Pemerintah berusaha meningkatkan taraf hidup nelayan.

Untuk itu Presiden menyarankan agar HNSI meningkatkan kualitas koperasi nelayan, sehingga akan banyak nelayan mau bergabung.

Selain meminta agar para nelayan tradisional dilindungi dari persaingan yang tidak wajar dengan penangkap ikan yang menggunakan perlengkapan modern, Presiden juga menganjurkan agar para nelayan beternak ikan di tepi-tepi pantai.

Kepedulian Presiden Soeharto terhadap nelayan terus berlanjut, seperti yang termuat dalam buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 139 dengan judul “Buka Kongres Pertama HNSI, Presiden Soeharto: Majukan Masyarakat Lewat Sektor Perikanan”.

Pada Senin, 19 maret 1979 pagi, bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharto membuka kongres pertama HNSI.

Dalam amanatnya, Kepala Negara mengemukakan bahwa ia melihat betapa pentingnya peranan HNSI. Oleh karena itu ia menginginkan agar HNSI menjadi wahana dari suatu gerakan untuk memajukan masyarakat lewat peningkatan sektor perikanan.

“Untuk itu, maka pertama-tama para nelayan harus diikutsertakan membicarakan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan mereka,” terang Kepala Negara.

Karena HNSI merupakan suatu gerakan untuk memajukan masyarakat, maka HNSI hendaknya aktif dan bergerak di kalangan nelayan untuk membangkitkan kegairahan mereka, untuk memperlihatkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang perikanan, cara penangkapan, pemeliharaan, pengawetan, pemasaran dan sebagainya demi perbaikan dan peningkatan kehidupan para nelayan itu sendiri. Demikian dikatakan Presiden.

Lihat juga...