Harapan Rakyat kepada Presiden Prabowo Subianto: Revisi Keppres 02 Tahun 2022 yang Meniadakan Peran Letkol Soeharto

YOGYAKARTA –  Berangkat dari bau anyir darah 202 penduduk Kemusuk dan sekitarnya yang gugur dibantai oleh para tentara Belanda pada 7 dan 8 Januari 1949, maka upacara peringatan dan prosesi tabur bunga di Makam Somenggalan Kemusuk serta dialog kebangsaan kembali diadakan di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto oleh Yayasan Kajian Citra Bangsa pada Kamis pagi, 27 Februari 2025.

Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema “Perjuangan Kepemimpinan Letkol Soeharto dalam Memaknai  Serangan Umum 1 Maret 1949” ini mengundang berbagai narasumber untuk mengupas tuntas peristiwa tersebut.

Para pengunjung yang hadir dalam dialog kebangsaan yang mengangkat tema “Perjuangan Kepemimpinan Letkol Soeharto dalam Memaknai Serangan Umum 1 Maret 1949”. Foto: Dok YKCB

 

Acara dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Indonesia Dr. Fadli Zon. Sedangkan pembicara yang hadir, di antaranya Haji Halim Muslih (Bupati Bantul), Dr. Julianto Ibrahim SS, M. Hum (Dosen Sejarah UGM), Noor Johan Nuh (penulis berbagai buku Presiden Soeharto) dan dimoderatori Dr. Muhammad Iqbal Birsyada (Dosen Universitas PGRI).

Acara ini juga diikuti oleh para pelajar, mahasiswa, para tokoh lokal maupun nasional, guru sejarah, sivitas akademika, serta berbagai elemen masyarakat luas.

Berbagai rangkaian acara ini memang dimaksudkan untuk merawat ingatan seluruh Bangsa Indonesia atas kekejaman genosida yang telah dilakukan oleh tentara Belanda dalam Agresi Militer Belanda II di Indonesia saat itu.

Acara dialog kebangsaan juga diikuti oleh para pelajar, mahasiswa, para tokoh lokal maupun nasional, guru sejarah, sivitas akademika, serta berbagai elemen masyarakat luas. Foto: Dok YKCB
Lihat juga...