Harapan Rakyat kepada Presiden Prabowo Subianto: Revisi Keppres 02 Tahun 2022 yang Meniadakan Peran Letkol Soeharto
Takdir juga yang membuat ibukota Indonesia pindah ke Yogyakarta dan yang menjadi bunga pertempuran atas lima kali serangan kepada Belanda selama masa pendudukan agresi militer II di Yogyakarta adalah Letkol Soeharto.
Sebuah perjuangan yang mencerminkan karakter bangsa ini tak kenal lelah, berani, meski kemudian berdampak pada tindakan pelanggaran HAM berat oleh Belanda saat itu.
Hal ini merupakan memori kolektif Bangsa Indonesia yang harus terus diwariskan dan dilegitimasi oleh Presiden Republik Indonesia Jenderal Prabowo Subianto yang juga banyak berjuang untuk tegaknya Kedaulatan NKRI.
Dalam perspektif Noor Johan Nuh, hilangnya nama Letkol Soeharto dari Keppres tidaklah elok.
Karena naskah akademik yang dibuat pada 2018 oleh Tim Ahli dari UGM menjadi berubah pada 2022 oleh Tim dari Kemendagri.
Yang di naskah akademik 2018, Pak Harto masuk. Di naskah akademik tahun 2022, tiba-tiba hilang.
Khawatirnya, ada tekanan politik dalam kasus ini. Jika sudah ada intervensi politik, Surat Keputusan Presiden itu politis.
Kita mungkin bisa menduga dari mana intervensi itu masuk. Masa mau mengangkat yang satu, kemudian peranan yang lain dan utama justru ditenggelamkan dari fakta sejarah? ***