Ini Inovasi Mahasiswa UMP Produksi Permen Anti-Corona
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Ekstrak bawang merah ini yang digunakan sebagai formulasi untuk membuat permen, dengan dicampur madu.
Setelah bawang merah ini menjadi ekstrak yang kental kemudian dicampur madu, sukrosa, fruktosa dan air, serta ditambahkan mint atau lemon, kemudian dimasak, setelah itu langsung dicetak menjadi permen.
“Untuk memasak ekstrak bawang merah dan madu serta glukosa, jangan terlalu lama, karena ada glukosa yang jika dimasak terlalu lama bisa menjadi karamel,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang membuat permen anticorona, Risti Ainun Nisa mengatakan, ia bersama empat orang rekannya yaitu Ryan Wody Prawidasary, Aldy Tri Renaldy, Angelia Yuliana Safitri serta Uzma Eliyanti membutuhkan waktu satu bulan untuk melakukan percobaan hingga menghasilkan permen anticorona.
“Kesulitan utamanya adalah dalam membentuk tingkat kepadatan permen. Karena jika kurang padat, permen akan lengket dan lembek dan pada saat pengemasan juga harus benar-benar rapat,” tuturnya.
Atas temuan tersebut, saat ini produk permen anticorona sudah mulai banyak yang memesan, mulai dari puskesmas di wilayah Banyumas, hingga kalangan apotek. Harganya cukup terjangkau hanya Rp 9.000 dan berisi 10 biji permen anticorona.