Pokdarwis dan Warga Rutin Bersihkan Pantai Minangruah dari Sampah

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sampah yang terdampar di pantai Minangruah saat angin Barat, menjadi faktor utama penyebab kotornya kawasan pesisir.

Bahtiar Ibrahim, Kepala Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, menyebut sampah yang terdampar itu kerap merusak pemandangan. Sebagian sampah tersebut berasal dari gelombang yang membawa sampah.

“Pembersihan rutin dilakukan masyarakat, terutama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Sampah yang terdampar kerap terjadi saat pagi hingga sore mengotori sejumlah titik. Pembersihan pada area pantai Minangruah dilakukan Pokdarwis, karena area tersebut dikenal sebagai destinasi wisata bahari.  Setiap ada kiriman sampah, pembersihan cepat dilakukan secara gotong royong,” kata Bahtiar Ibrahim, Rabu (23/6/2021).

Menurut Bahtiar Ibrahim, sampah kiriman, terutama plastik, berasal dari muara sungai dan perairan lain. Sampah terbawa arus laut dan terdampar di pantai Minagruah. Sebagian sampah yang tidak terdampar di pantai berpotensi menumpuk di perairan. Sebagian sampah didominasi plastik berdampak pada keberlangsungan ekosistem laut dan pesisir.

Bahtiar Ibrahim, Kepala Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, usai kegiatan bersih pantai Minangruah, Rabu (23/6/2021). -Foto: Henk Widi

“Solusi efektif yang dilakukan masyarakat sekitar pantai Minangruah, pengunjung telah disediakan kotak sampah khusus untuk memisahkan sampah plastik dan nonorganik yang sulit terurai, khusus untuk jenis sampah kemasan minuman disediakan kantong khusus karena berpotensi untuk dijual,” terang Bahtiar Ibrahim.

Lihat juga...