Covid-19 Melonjak, Plasma Darah Konvalesen jadi Barang Langka

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

SEMARANG – Angka covid-19 di Jateng, termasuk di Kota Semarang terus melonjak. Berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, pada Jumat (18/6/2021) pukul 12.00 WIB, mencapai 1.733 kasus, dengan 610 di antaranya dari luar kota.

Tingginya kasus covid-19 tersebut, selain mengakibatkan peningkatan bed occupancy ratio (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur isolasi di sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi covid-19 di Kota Semarang, juga berimbas pada stok plasma darah konvalesen.

“Peningkatan angka covid-19 di Jateng, turut berimbas pada melonjaknya permintaan plasma darah konvalesen. Namun hal tersebut tidak seimbang dengan jumlah pendonor yang menyumbangkan plasma darah, akibatnya stok plasma di PMI Kota Semarang kosong,” papar Kepala Bagian Pelayanan Donor, Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang, dr. Yusti Triwianti, di Semarang, Jumat (18/6/2021).

Untuk diketahui, plasma darah konvalesen tersebut digunakan sebagai terapi untuk penyembuhan pasien covid-19.

“Terapi plasma konvalesen diberikan kepada pasien covid-19 kategori sedang hingga berat. Permintaan terapi tersebut, berdasarkan dari keputusan dokter yang merawat pasien, bukan dari permintaan keluarga pasien,” paparnya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya pun mendorong agar penyintas covid-19 terketuk hatinya agar mendonorkan plasma darahnya.

“Kita dorong agar para penyintas covid-19, mau menyumbangkan darahnya. Pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui bit.ly/reg_dpk. Nanti calon pendonor bisa mengisi daftar pertanyaan yang ada,” lanjutnya.

Dijelaskan, seperti halnya donor darah pada umumnya, mereka yang akan mendonorkan plasma, harus melalui serangkaian pemeriksaan sebelum dinyatakan memenuhi persyaratan.

Lihat juga...