Bisnis Musiman Takjil, Kejar Untung dan Pertahankan Kualitas

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Pelaku bisnis penjualan takjil bernama Zuleha di pasar Gudang Lelang juga mengaku menjaga kualitas. Ia menyediakan menu minuman dengan cup atau gelas khusus.

Menu takjil yang dibuat dengan bahan berkualitas, dikemas rapi disediakan Zuleha (kiri) di pasar Gudang Lelang, Telukbetung, Bandarlampung, Selasa petang (20/4/2021) – Foto: Henk Widi

Sejumlah makanan tertutup dalam kemasan tetap dijaga untuk mempertahankan kualitas. Meski potensi keuntungan tinggi dengan omzet rata-rata harian mencapai ratusan ribu, ia tetap memperhitungkan aspek kesehatan.

“Standar minimal dalam membuat hidangan takjil tentunya bisa dikonsumsi oleh anggota keluarga juga,” cetusnya.

Penggunaan bahan pewarna alami sebut Zuleha tetap dipertahankan olehnya. Ia juga mengaku setiap musim penjualan takjil akan ada petugas pengecek makanan dan minuman.

Pengecekan untuk melihat penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan. Pemanis alami dari gula merah, gula putih untuk minuman menghindari pemanis buatan.

Hidangan takjil khususnya minuman sebut Zuleha kerap dominan berwarna, beraroma dan rasa yang manis. Berbagai hidangan takjil telah dibuat dengan kalkulasi bahan baku hingga keuntungan yang tepat.

Meski tetap mengejar keuntungan, menjaga kualitas menu takjil tetap jadi pilihan baginya. Sebab pencari takjil dominan warga yang tidak sempat membuatnya di rumah.

Beberapa warga yang memilih membuat takjil juga bisa memperoleh bahan baku. Solikin, pedagang buah segar melon, semangka, buah naga, pepaya dan buah segar lain menyediakan bahan pembuatan es buah.

Lihat juga...