Cegah ‘Stunting’ Optimalkan Konsumsi Bahan Pangan Bergizi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG- Asupan bahan pangan bergizi dukung intervensi gizi spesifik cegah stunting.

Demikian diungkapkan Samsu Rizal, kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Ketapang, Lampung Selatan. Ia menyebut stunting merupakan kondisi gagal tumbuh bayi di bawah lima tahun atau balita. Kondisi tersebut dampak kekurangan gizi sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Dua aspek penting dalam penanganan stunting sebut Samsu Rizal berupa aspek intervensi gizi spesifik dan aspek gizi sensitif.

Masyarakat terutama ibu rumah tangga, sejumlah keluarga bisa ikut mendukung intervensi gizi spesifik dengan kecukupan gizi, pola makan, pengobatan. Aspek tersebut kerap dilakukan petugas kesehatan  bidan, perawat.

Aspek lain yang tak kalah penting sebutnya berupa intervensi sensitif mencakup kualitas pangan, sarana dan prasarana.

Aspek tersebut bisa dilakukan oleh masyarakat dengan adanya dukungan sektor lain. Pemerintah desa, satuan kerja pemerintah daerah bisa dilibatkan. Instansi Dinas Peternakan, Pertanian, Perikanan bisa dilibatkan.

“Intervensi multi sektor akan memperkuat intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, kolaborasi telah kami lakukan untuk bisa menghasilkan proses pencegahan stunting di sejumlah desa salah satunya di Kemukus dan Bangunrejo yang ada di wilayah Puskesmas Ketapang,” terang Samsu Rizal saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (26/2/2021).

Penyamaan persepsi sebutnya akan menurunkan terjadinya stunting pada anak. Samsu Rizal bilang koordinasi telah dilakukan melibatkan Dinas Peternakan Lamsel.

Berkolaborasi dengan perusahaan ternak ayam petelur, sejumlah desa locus stunting dapat bantuan telur. Telur ayam yang dibagikan menjadi sumber asupan gizi bagi anak dan balita serta ibu hamil, menyusui.

Lihat juga...