Ini Pesan PGRI Jateng yang Memprihatinkan Nasib Guru Honorer
Editor: Mahadeva
Di 2020, pemprov disebutnya, telah mengalokasikan anggaran Rp530 miliar untuk guru GTT dan PTT. Sementara di 2021, anggaran akan ditambah menjadi Rp 680,6 miliar. “Selain persoalan guru honorer, atau skema PPPK ini, ada persoalan lain yang harus diselesaikan bersama, yakni tentang peningkatan kualitas dan mentalitas guru, baik sebelum atau sesudah mengikuti seleksi PPPK. Selanjutnya, tentang penataan kurikulum. Terlebih pasca pandemi nanti,” terangnya.
Ganjar menyebut, saat ini pola pikir para pelajar telah berubah. Hal tersebut menjadi salah satu dampak dari proses menjalani proses pembelajaran online selama sembilan bulan. “Artinya, akan berimbas pada penentuan standar kompetensi dasar pembelajaran, penetapan penilaian, sampai media pembelajaran. Saya mewanti-wanti betul, jangan sampai kita ini kalah milenial dari generasi milenial. Jika siswa main medsos, jangan sampai kita tidak punya akun. Jika siswa sering masuk ke ruang ruang maya dan virtual, guru juga harus bisa mengakses. Zaman bergerak sangat cepat, jika guru tidak berlari, maka murid akan kencing berdiri,” pungkas Ganjar.