Ini Pesan PGRI Jateng yang Memprihatinkan Nasib Guru Honorer

Editor: Mahadeva

Kendati demikian, para guru honorer tersebut menjadi pihak yang sangat terdampak secara ekonomi, akibat pandemi covid-19. “Untuk itu kami juga menyampaikan langsung kepada Mendikbud, di hadapan Gubernur Jateng, kami mohon agar para guru honorer atau GTT/PTT, guru swasta dan terutama guru-guru yang belum menerima BPJS, untuk diberi tunjangan kesejahteraan atau upah dan segera mengangkat mereka sebagai ASN atau PPPK,” tegasnya.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada puncak peringatan HGN 2020 sekaligus HUT PGRI ke-75 PGRI, yang hadir secara virtual dan disiarkan secara daring, Sabtu (5/12/2020). Foto Arixc Ardana

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memastikan, mulai 2021 pemerintah akan mengangkat 1 juta guru honorer dengan formasi PPPK. “Pada tahap pertama, ada sebanyak 250 ribu guru honorer yang akan diangkat, namun kuota untuk Jateng, kita belum tahu,” tandasnya.

Sementara kondisi di Jateng saat ini disebutnya, membutuhkan 35.815 orang guru. Namun baru terpenuhi 21.913 orang guru. Artinya, masih ada kekurangan sebanyak 13.902 orang guru. “Angka kekurangan tersebut, baru untuk guru di tingkat SMA, SMK dan SLB se-Jateng. Belum termasuk kekurangan guru di tingkat SD-SMP. Jumlah sebanyak 13.902 guru ini yang nanti kita ajukan agar dipenuhi pemerintah melalui formasi PPPK,” terangnya.

Sedangkan  untuk kekurangan guru di tingkat pendidikan dasar dan menengah, Pemprov Jateng sudah meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan hal serupa. Berupa pengajuan kekurangan guru dengan formasi PPPK. “Sementara terkait kesejahteraan guru, seluruh guru honorer formasi PPPK, yang ada di lingkungan Pemprov Jateng, sesuai dengan kewenangan yakni SMK, SMA dan SLB, pada awal tahun ini, seluruhnya sudah menerima sesuai UMK ditambah 10 persen. Sementara untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT), mendapat gaji UMK ditambah 7 persen,” jelas Ganjar.

Lihat juga...