Terapkan Prokes, Kiat UMKM Bertahan di Masa Pandemi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Sekali produksi onde-onde ketawa sebanyak 10 kilogram, kemudian besoknya kita produksi sumpia ikan salmon juga 10 kilogram, kalau akhir pekan biasanya kita tambah produksinya,” tuturnya.

Di tengah pandemi, pemasaran onde-onde ketawa justru meluas, sampai merambah beberapa kecamatan di Cilacap, seperti Kecamatan Adipala, Maos, Kroya, Sampang dan Kesugihan.

Onde-onde ketawa dibuat dari terigu, telur, gula, baking powder dan mentega yang dicampurkan kemudian dibuat adonan padat dengan cara dibanting-banting di atas meja. Setelah adonan tidak lengket, baru dipotong memanjang, kemudian dipotong kembali kecil-kecil sekitar 1 sentimeter.

Setelah itu, potongan adonan dibulatkan dan ditaburi wijen. Untuk mendapatkan rekahan dalam onde-onde ketawa, cukup dengan digoreng pada minyak yang panas saja.

“Ada beberapa kemasan onde-onde ketawa yang kita siapkan, mulai dari 1 kilogram seharga Rp 35.000, hingga kemasan 300 gram dengan harga Rp 12.000 dan kemasan 150 gram dengan harga Rp 6.000. Sedangkan untuk sumpia ikan salmon, kita jual dalam kemasan 100 gram dengan harga Rp 12.000,” jelasnya.

Lihat juga...