Petani di Pessel Alami Kendala Pengembangan Bawang Merah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PESISIR SELATAN – Kendati di daerah Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, memiliki lahan yang potensial untuk pengembangan budi daya bawang merah, tapi nyatanya petani masih merasa mengalami kendala untuk menanam bawang merah.

Petani di Sutera, Roby, mengatakan, di daerahnya  pernah dijadikan tempat penanaman bawang merah. Bicara soal panen memang cukup bagus. Cuma kendalanya mengingat kawasan daerah itu terbilang panas sehingga butuh tenaga ekstra untuk menyiram tanaman bawang merahnya.

“Awal-awalnya petani dibimbing dan hasilnya memang bagus. Tapi setelah dipikir-pikir repot juga dan hingga akhirnya petani beralih ke bertanam cabai merah,” katanya, Rabu (23/9/2020).

Ia mengaku bahwa sejauh ini belum ada rencana untuk kembali menanam bawang merah. Bahkan sejauh ini petani lebih memilih untuk menanam cabai merah. Alasan memilih cabai merah karena petani sudah terbiasa, juga memiliki cara perawatan yang tidak terlalu rumit.

“Jadi mendingan tanam cabai merah dulu dan harganya masih cukup bagus serta tidak membuat petani merugi juga,” sebutnya.

Kondisi yang dialami oleh petani itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan mencatat luas lahan yang potensial di daerah itu mencapai 2.500 hektar.

“Ya kita di daerah ini punya lahan yang cukup luas dan berpotensi untuk dijadikan pengembangan pertanian bawang merah. Tapi lahan yang potensial itu belum tergarap secara maksimal,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan.

Dia menjelaskan penyebab belum tergarapnya lahan  secara maksimal karena masih rendahnya minat masyarakat petani melakukan budi daya tanaman bawang merah di daerah Pesisir Selatan.

Lihat juga...