Konsumsi Ikan Air Tawar Meningkat, Untungkan Usaha Perikanan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Ahmad, pemilik kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Way Muloh, Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut, meningkatnya masyarakat membudidayakan ikan air tawar mendorong peningkatan usaha pembenihan.

Spesifikasi pembenihan sebut Ahmad telah dilakukan oleh sejumlah anggota Pokdakan. Ia memilih fokus pada pembenihan ikan gurame, nila dan mas. Sementara, rekan anggota pokdakan Mina Abadi yang dijalankan Lilik Totowisojo yang berada di desa yang sama, fokus pada budi daya ikan lele mutiara. Benih didistribusikan ke usaha pembesaran di sejumlah desa.

Manajemen rantai pasokan atau supply chain management sebut Ahmad telah diterapkan. Semakin banyak permintaan benih ia menyebut akan menguntungkan sejumlah pihak. Siklus benih dari pemilik pemijahan ke pembudidaya pembesaran, konsumen rumah tangga dan usaha kuliner selama ini lancar. Penjadwalan pemijahan membuat pasokan benih selalu tersedia.

“Saya menerapkan pemijahan terjadwal sehingga mendapatkan benih berbagai ukuran sesuai kebutuhan usaha pembesaran, Jika tidak ada permintaan benih masih tetap saya budidayakan dan pangsa pasar tetap terbuka lebar,” terang Ahmad saat dikonfirmasi Cendana News, Senin (28/9/2020).

Manajemen rantai pasok yang lancar sebutnya telah diperoleh melalui pelatihan dan sekolah lapangan. Sebagai anggota Pokdakan binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) ia telah menerapkan standar mutu budi daya perikanan. Indukan penghasil benih telah memiliki sertifikat sehingga dipastikan mutu benih telah teruji.

Permintaan benih ikan gurame, nila dan mas sebut Ahmad dominan berukuran di bawah 10 cm. Pola pembenihan dan pemijahan yang digunakan memakai kolam tanah disekat bambu, kombinasi kolam terpal dan semen. Mendapatkan stimulus bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp1,8 juta dipakai untuk tambahan modal.

Lihat juga...